Jakarta Convention Center Jadi Pusat Literasi Islam di Akhir Pekan

IBF 2025

IBFJakarta Convention Center (JICC) Senayan Jakarta, kembali menjadi pusat perhatian masyarakat Muslim pada akhir pekan ini melalui gelaran Islamic Book Fair (IBF) 2025.

Dengan ratusan kegiatan yang dihelat selama dua hari, IBF berhasil memikat ribuan pengunjung yang datang dari berbagai daerah.

Mereka hadir bukan hanya untuk membeli buku Islami, tetapi juga mengikuti talkshow, seminar, hingga peluncuran buku dari tokoh-tokoh nasional.

Berlangsung pada Sabtu dan Ahad, 21 – 22 Juni 2025, ajang tahunan ini menyuguhkan dua panggung utama, yaitu Panggung Literasi dan Panggung Kreasi.

Dengan tema “Berhijrah Melalui Literasi Islami untuk Pribadi yang Berkualitas”, kegiatan ini tidak hanya fokus pada transaksi buku, tetapi juga mempertemukan tokoh agama, akademisi, hingga politisi dalam berbagai diskusi publik.

Jakarta Convention menjadi saksi betapa kuatnya antusiasme komunitas Muslim terhadap dunia literasi dan dakwah.

Rangkaian Acara di Panggung Literasi

Di Panggung Literasi, berbagai nama besar tampil memberikan pemikiran dan inspirasi kepada pengunjung. Tokoh seperti Ustaz Dennis Lim, Febriawan Jauhari, Natasha Rizky, hingga Hidayat Nur Wahid menyampaikan pandangan mereka melalui sesi book talk dan talkshow.

Salah satu yang menarik perhatian adalah peluncuran buku “Ghaza” oleh Muhammad Husein Gaza yang menggugah kepedulian terhadap isu Palestina.

Bedah Buku Gaza bersama Muhammad Husein Gaza
Bedah Buku Gaza bersama Muhammad Husein Gaza

Tak hanya itu, sesi seperti “Glow Up With Qur’an” dan “Menggapai Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, dan Kebudayaan Islam” menyoroti pentingnya pemahaman agama dalam konteks kehidupan modern.

Diskusi-diskusi tersebut memperlihatkan bahwa buku Islami tak hanya berbicara soal ibadah, tetapi juga membahas aspek sosial dan kebangsaan.

Panggung Kreasi dan Ruang untuk Generasi Muda

Sementara di Panggung Kreasi, acara lebih berwarna dengan hadirnya seminar musik tradisional bernuansa Islam, lomba cerdas cermat Al-Qur’an, hingga penampilan nasyid.

Panggung ini memberi ruang luas bagi generasi muda untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap Islam dalam bentuk kreatif.

Salah satu sesi paling dinantikan adalah talkshow “Al-Qur’an dan Medis Modern” yang menghadirkan Dr. Lula Kamal dan sejumlah pakar medis.

Ini menjadi bukti bahwa literasi Islami kini merambah dunia kesehatan dan sains modern. Ajang seperti ini membangun kesadaran akan pentingnya integrasi ilmu agama dan ilmu dunia.

Lintas Komunitas Bertemu dalam Satu Forum

IBF 2025 bukan hanya pameran buku, tetapi juga ajang temu lintas komunitas. Sebanyak 222 penerbit, 42 perusahaan multiproduk, dan 14 pondok pesantren berpartisipasi, termasuk peserta dari luar negeri seperti Arab Saudi, Mesir, dan Malaysia.

Kehadiran berbagai pihak menjadikan IBF sebagai ruang strategis untuk memperluas jejaring antara penulis, penerbit, serta masyarakat pembaca.

Tak kalah menarik, sesi-sesi yang membahas etika bernegara, solidaritas terhadap Palestina, hingga wawasan kewirausahaan memperkaya pengalaman para pengunjung.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, acara seperti IBF menunjukkan bahwa semangat mencintai buku dan ilmu tetap hidup di tengah masyarakat.(*)

Scroll to Top